Berita · 15 Sep 2021 20:34 WIB ·

Pabrik Baterai Listrik di Karawang Pastikan Serap Pekerja dalam Negeri


Ilustrasi Pabrik Baterai Perbesar

Ilustrasi Pabrik Baterai

Jakarta – Tenaga kerja dalam negeri bakal menjadi prioritas pemerintah dalam pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik senilai 1,1 miliar dolar AS di Karawang, Jawa Barat.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan hal itu telah disepakati dalam nota kesepahaman (MoU) yang sebelumnya diteken dalam seremoni peletakan batu pertama pabrik Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution.

“Di dalam MoU kami tekankan mereka, lapangan pekerjaan harus seluas-luasnya untuk lapangan pekerjaan dalam negeri, tidak untuk luar negeri,” kata Bahlil Lahadalia.

Tenaga Kerja Asing (TKA) hanya diperbolehkan untuk spesifikasi khusus dan jabatan tertentu. Hal itu pun telah disepakati dengan Pemerintah Korea Selatan.

“Waktu kami bicara dengan Menko-nya Korea, sepakat bahwa lapangan pekerjaan akan diprioritaskan kepada lapangan pekerjaan untuk dalam negeri,” katanya.

Selain bekerja sama dengan BUMN, Bahlil menambahkan proyek baterai kendaraan listrik itu juga didorong untuk bisa menggaet UMKM dan pengusaha nasional di daerah.

“Ini sebagai bentuk arahan Bapak Presiden baik secara lisan, tertulis maupun dalam UU Cipta Kerja Pasal 90,” katanya.

Konsorsium Hyundai yang terdiri atas Hyundai Motor Company, KIA Corporation, Hyundai Mobis, dan LG Energy Solution bekerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) akan membangun pabrik baterai kendaraan listrik (EV) di Karawang, Jawa Barat, yang akan dikelola oleh PT HKML Battery Indonesia.

Fasilitas sel baterai senilai total 1,1 miliar dolar AS itu rencananya akan memiliki kapasitas produksi sebesar 10 Giga watt Hour (GwH) sel baterai litium-ion NCMA setiap tahun, yang nantinya menyuplai kendaraan listrik produksi Hyundai.

Pembangunan pabrik sel baterai dengan kapasitas produksi 10 GwH itu merupakan bagian dari keseluruhan rencana proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi senilai 9,8 miliar dolar AS (setara Rp142 triliun) yang telah diteken dengan Korea Selatan. Penyerapan tenaga kerja proyek pabrik sel baterai kendaraan listrik itu rencananya akan mencapai 1.000 orang.(YG)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Polres OKU Timur Lakukan Rotasi Jabatan, Kapolres: Mutasi Jabatan Merupakan Bentuk Penghargaan dan Penyegaran Dalam Organisasi Polri

25 April 2025 - 11:57 WIB

Bicara di Indonesia International Valuation Conference, Wamen Ossy Tegaskan Proses Pengadaan Tanah Prioritaskan Keberlanjutan Hidup Masyarakat

25 April 2025 - 08:36 WIB

Bina Jajaran Kanwil BPN Provinsi Riau, Menteri Nusron Tegaskan agar Penyelesaian HGU dan Pemetaan Tanah Jadi Prioritas

25 April 2025 - 08:30 WIB

Cekcok Masalah Uang, Pjs Kades Di OKU Timur Ditembak Anak Kandung Sendiri

24 April 2025 - 17:41 WIB

Lakukan Evaluasi Kinerja Triwulan I, Sekjen Kementerian ATR/BPN Tekankan Jajaran untuk Tingkatkan Nilai SAKIP

23 April 2025 - 18:40 WIB

Hadiri Perayaan Hari Kartini 2025, Dirjen Pentag: Perempuan Diberikan Ruang Menuju Indonesia Emas 2045

23 April 2025 - 18:35 WIB

Trending di Berita