OKU Timur – Sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) terhadap masyarakat, Bank Sumsel Babel terus menunjukkan kepeduliannya terhadap kondisi sosial di Kabupaten OKU Timur. Melalui program bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), bank milik daerah itu telah membangun 27 unit rumah layak huni dalam kurun waktu tiga tahun, sejak 2023 hingga 2025.
Penyelia Umum Bank Sumsel Babel, Haryono, menjelaskan bahwa pelaksanaan program ini dilakukan secara bertahap setiap tahun.
Pada tahun 2023, sebanyak 7 unit rumah telah dibangun dan diserahkan kepada masyarakat penerima manfaat.
Kemudian di tahun 2024, 10 unit rumah kembali direalisasikan, disusul 10 unit pada tahun 2025, dengan 8 unit di antaranya sudah selesai dikerjakan, sementara 2 unit lainnya masih dalam tahap penyelesaian (progres).
“Total keseluruhan ada 27 unit rumah dari tahun 2023 sampai 2025. Untuk tahun ini, dari 10 unit yang direncanakan, delapan sudah rampung dan dua lagi masih dalam proses pembangunan,” jelas Haryono.
Program CSR Bank Sumsel Babel ini menyasar warga yang tinggal di rumah tidak layak huni dan tergolong keluarga pra-sejahtera.
Setiap unit rumah mendapat bantuan senilai Rp20 juta, bukan dalam bentuk uang tunai, melainkan barang bangunan seperti semen, pasir, genteng, kayu, hingga cat, agar pembangunan benar-benar digunakan sesuai kebutuhan rumah penerima.
Haryono menambahkan, selain memberikan bantuan fisik berupa pembangunan rumah, Bank Sumsel Babel juga ingin menanamkan nilai sosial dan kemanusiaan melalui program CSR-nya.
“Ini bagian dari komitmen kami agar keberadaan Bank Sumsel Babel tidak hanya dirasakan dari sisi perbankan, tetapi juga dari sisi sosial. Kami ingin ikut berkontribusi dalam memperbaiki kualitas hidup masyarakat, terutama bagi mereka yang selama ini tinggal di rumah yang tidak layak,” tuturnya.
Pihaknya berharap program CSR ini dapat terus berlanjut dan memberi dampak positif bagi masyarakat luas.
Selain membantu mengurangi angka rumah tidak layak huni, kegiatan tersebut juga diharapkan dapat menginspirasi pihak swasta lainnya untuk turut berperan aktif dalam pembangunan sosial di daerah.
“Sinergi antara dunia usaha dan pemerintah daerah sangat penting untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Melalui CSR ini, kami ingin menjadi bagian dari solusi itu,” tutup Haryono.
